Disuatu siang yang panas. Hanya suatu siang yang lain. Siang yang membosankan. Siang yang fana, ditengah hidup yang bahkan tak seumur jagung
Maunya aku melihat keluar jendela, menikmati pemandangan alam, memalingkan diri dari dunia yang berlumur dosa hitam ini. Yang sudah semakin tenggelam dalam lumpur hedonisme
Maunya aku tertawa saat melihat itik gagal berenang, menutup telinga dari jeritan dunia yang semakin renta. Yang kian hari kian membusuk. Anyir baunya
Maunya aku tetap diam ditempatku. Menunggu saatku tiba
Tapi, aku pun melangkah

Aku berjalan dinaungi atap kokoh dari pasak batu, bertuliskan, Hidup. Namun aku berjalan diatas jembatan rapuh nan reyot bernama Benar. Jembatan yang berdiri lunglai diatas pasir hisap. Pasir hitam menggelegak layaknya timah di padang pembalasan di istana Hades. Aku meniti jembatan, berusaha sampai diujung, yang tak kutahu dimana

Aku berjalan. Pelan. Tak tergesa. Kenapa aku tergesa? Untuk apa? Aku tak mau terjun bebas ke pasir hitam itu. Pasir nista nan hina. Aku melihat disekelilingku banyak jembatan lain. Ada yang dari emas. Ada yang dari perak. Ada pula yang dari permata. Namun bisa kulihat, jembatan itu goyah. Dibawahnya ada iblis yang terbahak

Manusia-manusia berpakaian indah berjalan dijembatan itu. Mereka melompat bahagia. Mereka menari dengan senang. Irinya aku. Saat aku harus meniti jembatan rapuh ini seorang diri, mereka bebas berlompatan dan mereka tidak sendiri. Bahagianya, pikirku. Tapi kemudian aku melihat. Kenapa tak bisa kulihat sinar-Nya di sana? Tak bisa pula kulihat cinta Tuhan disana. Ada apa ini?

Aku terus berjalan. Manusia-manusia itu juga terus berlompatan. Bisa kulihat mereka bak putri istana. Bak putri Cina pada zaman Dinasti Yin. Bak Ratu Victoria. Pun bisa kulihat mereka layaknya Raja Wilhelm. Lalu kulihat, jembatan itu goyah. Iblis-iblis berpesta pora dibawahnya. Aku terpaku saat jembatan itu terguling. Mengucurkan para manusia diatasnya, kemulut-mulut iblis yang terbuka lebar. Aku terpaku. Aku terhenyak saat mereka menyalahkan Tuhan atas semua ini. Aku terheran saat mereka berkata itu adalah takdir Tuhan

Aku berjalan lagi. Tapi aku seorang diri. Tak ada jembatan lain disisi. Aku berpikir. Tuhan tidaklah salah. Tuhan tidak pernah salah. Sebab, Ia adalah Tuhan. Jika Ia salah, maka Ia bukan Tuhan. Tuhan tidak pernah membuat takdir yang menyengsarakan manusia. Tuhan baik hati. Tuhan Maha Pengasih. Tapi itu berarti manusialah yang tak bisa mengingat bahwa Tuhan itu demikian. Karena, Tuhan mengikuti prasangka hambanya dan manusia adalah hamba-Nya

Aku berjalan. Aku terus berjalan. Tapi aku tak tahu, bisakah aku tetap disini? Di jembatan rapuh ini?
Hitam terbaur putih
Jadi aku: Kelabu

Lembayung senja
Indah katamu
Tak kutahu
Aku kelabu

Aku berjalan, bukan kakiku
Aku berkata, bukan mulutku
Aku mencinta, bukan hatiku
Aku hidup, bukan aku
Aku kelabu. Kau tahu itu.

Kau ikat aku, saat berlari
Kau rantai aku, saat menari
Kau patahkan sayapku, saat aku bermimpi
Lalu aku kelabu lagi

Mereka pendusta, ujarmu
Kubilang: Aku pun!
Kau tidak, jawabmu
Kubilang: Aku pun!
Semu, sanggahmu
Terengah aku bilang: Aku pun!
Kau tidak, hentakmu
Dusta!, jeritku

Hitam-putih
Hitam-putih
Manusia hitam, Tuhan putih
Hitam-putih
Hitam-putih!!
Aku kelabu, Aku tak kasat!

Hitam terbaur putih
Jadi aku: Kelabu
Lalu, aku bagaimana?
Atau
Kau yang mengapa?
Hai semuaaaaaa.... milkysmile gue balik lagi ke blog gue setelah sekian lama vakum. Btw ini minggu kedua gue di liburan semester 1. Ya, ya, gue sekarang udah kelas 11 dan pendeknya, gue bentar lagi bakal masuk ke semester 2 di kelas 11 dan bakal, kalau Tuhan mengizinkan, naik ke kelas 12. Hiks, masa SMA gue yang indah udah hampir tutup buku. Siap-siap gue di OSPEK pas kuliah nantimilkysmile (masih lama sih tapi wahaha milkysmile)

Yeah, gue tau kok lo semua perhatian sama gue. Ya kan? Ya kan? Photobucket(Udah iya-in aja ntar gue nangis lo semua gue laporin ke Kak Seto loh milkysmile)

Singkatnya, di liburan gue yang pendek ini (cuma dua minggu. Kejam nggak?milkysmile), gue berhasil mensketsa satu gambar lagi. Yah, walaupun sketchbook gue masih ilang di asrama dan itu menyebabkan dendam tak berkesudahan pada siapapun yang bertanggung jawab atas kehilangan itu, gue tetep semangat ngesketsa kok!milkysmile

Here it is!!

Waha, ya ya gue tau kok gue hebat milkysmile
Oke deh, cuma mau nge share aja. Haha, maaf nggak ada kerjaan. Yah kalau mau sedikit membantu silakan langsung ke sini aja --> Phoenix . Silakan komen atau kritik atau mungkin bisa pesan gambar for free. Thanks!
Sekiaaannnn,
Photobucket

Hei semua pengunjung Blog gue milkysmile . Yap, udah lama banget gue nggak ngepost disini yaaa... ya, bro, itu semua disebabkan oleh keterbatasan waktu yang gue punya disebabkan karena sekolah gue yang asrama dan segala macem kegiatan tetek bengek kagak gaul yang harus gue lakonin milkysmile dan bro, you know what sekarang gue kan lagi libur ye, terus ini gue lagi masa penghabisan liburan di Jogja milkysmile

Alkisah, kemaren, gue janjian sama temen gue. Sebut aja Engkong. Dia ini temen gue di SMA. Dia orang Jogja (entah orang Jogja asli atau numpang rumah doang gue kagak tau). Yang pasti kemaren gue janjian ketemu di Gramed sama dia (Itu loh gramed yang didepannya SMA 3). Terus kita mau ke Amplaz a.k.a Ambarukmo Plaza. Naek TransJogja. Eh dengan inosen nya dia nanya, "Jujur gue nggak tau halte TransJogja dimana". BUSET LO ORANG JOGJA APA BUKAN BRO?! milkysmile Dan walhasil kita muter - muter jalan kaki itu. Panas pula milkysmile. Baru lewat 45 menit nemu TransJogja milkysmile

Sesampenya di Amplaz, makan terus pulang. Ini ke Amplaz makan doang milkysmile. Terus ke Gramed. Dia mau liat Alkitab katanya. Eh, waktu pulang kita harus naek dua kali TransJogja. Mana transitnya di Bandara pula. Gue bisa balik ke balikpapan kalo gitumilkysmile. Kita turun di Kopma UGM terus gue di drop di UC UGM sama emaknya dia

Kapok gue jalan sama tuh anak. orang Jogja bisanya kagak tau jalan. Mana pas di TransJogja gue mau jatoh terus pula. Depan gue ada mbak mbak kecil mungil. Kebayang nggak seandainya tuh mbak mbak ketiban gue? Penyet terus gue jadi pelaku pembunuhan kalimilkysmile
Lain kali kalo gue mau jalan sama dia, gue bawa pentungan. Sumpah kemaren rasanya gue mau ngehajar dia saking inosennya dia ngajak gue muter2 dan dia bilang 'Gue kagak tau bro sekarang kita dimananya Jogja'. LO....AAAAARRRRGGGGHHH milkysmile
Sekiaaaaaaaaannnn,
Photobucket
Haloooo semua fans fans setia gueeeeee *dihajar *plak. Di posting ini, karena menceritakan tentang kebiasaan, pengalaman, dkk gue, gue nggak bakal pakai codename gue (lagian gue bosan dipanggil Pyon. Berasa jadi kayak ayam --")

Dari judul mungkin lo, lo, lo pada sudah tahu gue mau nge share tentang apa. Ya, gini - gini gue lumayan jago ngegambar loh, haha. Iya gue suka nggambar tapi paling benci sama yang namanya mewarnai tapi gue juga suka ngelukis (anak labil, abaikan). Sebenarnya gue sukanya ngegambar manga (komik Jepang). Tapi baru - baru ini, gue lagi random searching di YouTube dan ketemu sama Tyler's Art Shack. Tyler's Art Shack itu salah satu channel di YouTube yang ngajarkan bagaimana ngegambar landscape dengan berbagai media (salah satunya adalah graphite pencils). Berhubung bokap baru aja ngebelikan satu set graphite pencil, daripada nggak kepakai, mending gue coba - coba ngesketsa landscape aja

Tapi, sodara - sodara, gue nggak langsung ngesketsa landscape dari channel Tyler's Art Shack itu. Gue tes medan dengan ngesketsa satu gambar bunga mawar dan hasilnya lumayan bagus --> Rose (failed? Ha-_-) (check it out guys :D)

Terus, gue coba balik ke channel Tyler's Art Shack dan nge random click salah satu video yang ada di playlist nya yang notabene waktu itu adalah tutorial yang di timelapse. Berhubung gue masih pemula banget, gue nggak ngerti tutorial yang di timelapse, jadi gue browse lagi ke playlistnya Tyler's Art Shack dan nemu tutorial yang real time. Judulnya Mountains In The Mist. Yaudah gue coba - coba gambar dan setelah struggling selama hampir 1 minggu, akhirnya.... *jengjengjengjeng* masterpiece pertama gue pun jadiiiiii!!!!! --> Mountains In The Mist (check it out guys)

Nah terus, gue kan ingin juga sketsa yang lain. Di Tyler's Art Shack adalagi tutorial yang real time, judulnya Spring in Meadow. Tapi sketsa yang ini gue nggak selesaikan karena gue males dan ini rada ribet karena schedule gue penuh

Teroossss, kemarin gue ngesearch dan nemu di channel Tyler's Art Shack (lagi) timelapse tutorial How To Draw A Tree. Berhubung gue lagi nggak ada kerjaan, yaudah gue ngesketsa aja dan setelah satu pohon jadi, gue nambahin berbagai macam elemen yang lain dan hasilnya cukup bikin gue bangga :D --> I'm Waiting Under A Cherry Tree (check it out guys)

Nah semoga lo lo pada nggak bosan dengerin gue ngebacot begini. Tapi kalo lo ngelihat ke deviantart gue dan ngasih comment, badge, atau bahkan ngedownload gambar gue, gue bakal seneng banget. Okay, happy sharing

Sekiaaaaaaaannnnnnn,
Photobucket



Oh ya, drawing supplies gue :

1.
Ya ini sketchbook gue, ukuran A5. Bukannya mau promosi atau apa tapi kalau lo berminat mau jadi sketcher , gue saranin lo beli sketchbook yang ini. Soalnya kertasnya juga bagus. Nggak terlalu tipis dan nggak terlalu tebal. Terus kertasnya juga bertekstur jadi bagus banget kalo lo nggambar landscape atau nature. Merknya Winsor and Newton

2. 
Ok, ini graphite pencil set gue. Bokap gue belikan yang isi 12 dan skalanya medium karena waktu itu gue belum terlalu berminat nge sketsa jadi bokap belikan yang normal aja bukan yang specified kayak yang hard atau soft. Sekali lagi gue nggak maksud promosi tapi graphite pencil set yang ini memang bagus. banget. Gue suka banget sama yang ini. Graphitenya nggak gampang patah dan nggak kotor. Selain itu gampang banget buat di blend atau dihapus. Recommended lah. Oh ya, tapi karena ini woodless, jadi hati - hati waktu ngeraut ya. Buat yang berminat beli ini merk nya Derwent 

3. 
Ok, ini salah satu penghapus gue. Pasti pada tau merk Faber-Castell kan ya. Ini gue pilih yang dust free dan warna hitam karena waktu ngesketsa, gue sebenarnya butuh kneaded eraser untuk segala macam hal (misalnya ngesketsa awan, atau kabut, atau bikin tekstur di pohon). Tapi berhubung susah nyari kneaded eraser di kota gue, jadi gue beli Faber-Castell hitam yang notabene lebih lunak dari penghapus lainnya dan dengan itu serta berbagai macam teknik manipulasi, gue bisa ngakalin ketiadaan kneaded eraser itu -_-b

4. 


 Ini penghapus gue yang lain. Faber-Castell juga. Cuma ini yang putih (vinyl eraser biasa yang buat ujian). Ini berguna banget buat ngehapus detail-detail yang kebanyakan atau apapun yang kurang bagus karena penghapus ini bersih banget, sumpah deh

5.
Ini penggaris gue. Faber-Castell (lagi). Iya gue emang ngefans sama faber castell karena awet. Apalagi penggarisnya, soalnya dia tebal (tapi lumayan mahal juga. di kota gue penggaris 30cm kayak yang digambar itu harganya 15 ribu). Ini berguna banget waktu gue ngesketsa pakai grid method karena dia gampang buat digaris dan yah....nggak gampang lecet

6.
Untuk rautan, gue pakai rautan pensil biasa. Lo bisa beli rautan merk apa aja karena gue nggak ada rekomendasi. Sebenernya rautan gue merknya bukan maped (yang merknya maped itu punya si Oknum A dan Oknum B). Rautan gue adalah rautan ungu dengan merk LOLZ yang gue beli dengan harga murah di toko terdekat. Hahaha, iya gue ekonomis a.k.a hemat a.k.a pelit wkwk




Hello, everybody. Pyon, here. Iya gue balik make codename gue karena rupanya di sekolah baru pun gue juga dipanggil pyon. Kenapa? Itu semua gara2 boneka angry birds biru yang gue ungsikan ke asrama gue. Btw, ini gue lagi libur lebaran eh ralat deh, ini masih puasaan jadi ini namanya libur puasaan (?)

3 Minggu di sekolah baru gue? Hahahahahahahahahahasem capeknya. Lo bayangin gue musti bangun jam 3 pagi buat sahur. Abis bangun sikat gigi terus ganti baju. Terus sambil merem melek gitu Pyon dkk harus jalan kaki dari asrama ke ruang makan. Habis makan balik ke asrama, TIDUR. Terus jam setengah lima shalat subuh. Terus balik ke asrama. Terus cepet2an mandi. Terus jam 7 sekolah. Terus sekolahnya sampai jam 10 aja (cuma matrikulasi). Terus ada forum di Mega Hall yang ngomong2 nih ya, letaknya sumpah tinggi banget di lantai tiga gedung SMP (di sekolah Pyon ada dua sekolah. SMP dan SMA). Habis itu balik ke asrama jam 1 dannnnnnnnn begitulahhhh masih banyaaakkk lagi kegiatannya. Ditambah hukuman2 kalau telat forum atau telat ke sekolah atau telat shalat (please gue ngantuk)
 Ini gedung Asrama Pyon. Tampak depannya sih hehehe ^^



 Ini gedung sekolah Pyon. Yang halaman luas didepannya itu lapangan apel. Kalau hari senin apel pagi disitu ^^

Dannnn ini diaaaa MEGA HALL. Gede banget kan ya? hahaha

Tapi yang bikin kocak itu temen2 seasrama Pyon. Yah, sebenernya kamar asrama Pyon masih numpang di gedung asrama SMP karena gedung asrama SMA nya belum jadi yang lantai 2 nya (tapi gapapa sih malah enak. Jauh dari kamarnya Kepala Asrama *plak). Kamar Pyon ada di depannya HTB (Hall Terbuka) yang menurut Pyon lebih mirip gazebo yang kepanjangan-_-. Nomor kamar Pyon 114. Dari luar keliatannya adem ayem aja. Begitu dibuka....jerengjerengjerengggg (background music gitu ceritanya) dalamnya sudah kayak titanic. Penghuninya juga nggak ada yang adem ayem. Pasti sedikit2 teriak walaupun jarak antara manusia satu dengan yang lain nggak sampai 50 meter
 Ini asrama Pyon kalau diliat dari sisi yang berbeda

Ini juga asrama Pyon dari sisi yang berbeda jugaa ^^

 Nah ini HTB. Tepat didepan kamar asrama Pyon. Tempat nongkrong favorit ya disitu ^^

Ini gedung sekolah kalau diliat dari lapangan apel

Nah, yang seru nih waktu ada lomba lomba di sekolah Pyon. Kakak kakak dari MPK dan OSIS ngadakan yang namanya Vector atau Festival of Creativity on Ramadhan (nggak tahu dapat singkatan Vektor darimana-_-). Sebenernya sih kakak kakak MPK sama OSIS cuma ngawasin aja, seksi sibuknya sih kakak kakak kelas 11 dari Segunda Gisentior. Ada yang namanya lomba Eat Bulaga. Bagi yang nggak tahu harap cari tahu sendiri karena saking kocaknya Pyon bingung mau jelasin kayak apa. Pokoknya kocak abis lah. Kamar Pyon menang loh, kategori pasangan terunik yakni Alifqa dan Insav. Sebenernya Alifqa ini kakak kelas tapi takapalah

Terus Pyon juga sekarang anggota MPK loh. Tepatnya Kepala Divisi Entrepreneur. Tugasnya ngehandle Ekskul Entrepreneur di SMP dan minta laporan juga ngawasin kerjanya OSIS. Gampangkan? Haha iya gampang tapi kalau ada yang salah sedikit yang disemprot ya gue-_-. Temen gue si Safnasts juga jadi anggota MPK. Dia Kepala Divisi Event Organizer. Lumayan deh nanti jadi kalau ada forum atau ada orang terkenal yang diundang ke sekolah tapi ujung2 nya garing, tinggal nonjokin dia aja *loh

Sekarang ini sudah penjurusan yekan? Omong omong Pyon masuk X IPA 2. Random sih pengaturan kelasnya. Ya gue sih ga peduli yang penting IPA jangan IPS. Kenapa? Karena gue eh ralat Pyon eh sama aja sih-_-, nggak kuat ngafalin semua materi yang harus dihafalin di jurusan IPS. Udah gue surrender kalau disuruh ngafalin begituan

Yang paling berkesan sih kalau sudah disuruh mandi pagi2 jam 6 itu. Kenapa? Haha bayangin aja sekarang lagi hujan badai dingin banget terus lo buka freezer. Kurang lebih gitu rasanya. Selain itu sih yang paling nyaman itu kalau hari sabtu sore dan hari minggu. Karena Sabtu sore nggak ada kerjaan dan hari minggu itu full free day. Jadi kalau udah minggu, kerjaan anak anak asrama gue tuh ya tidur sampai jam 9 terus bangun dan ngobrol ria. Kalau gue, safnasts, sama hamanochan (ketua kamar gue) sih bangun jam 7 maksimal terus sikat gigi cuci muka dan kita mainan di kompleks sekolah yang hohoho jangan salah, bagus banget atau ga kita hunting foto

Yah begitulah hahaha walau baru 3 minggu Pyon udah ngerasa betah banget. Guru gurunya care terus Kepala asramanya meskipun disiplin banget tapi juga asyik diajak cerita cerita gitu. Seniornya juga baik no seniority aura. Yah begitu dehhh....
yak Sekiaaaaaaaannnnn


MORE PHOTOS :DD
 Ini Masjid di sekolah Pyon. Tempatnya juga di depan lapangan apel

Kalau ini LRC (Learning Resources Centre). Itu isinya perpustakaan, ruang diskusi, ruang pertemuan, sama komputer2 buat internetan haha^^
Oke, gue udah pernah bilang belon kalo gue udah lulus SMP? Photobucket (karena udah lulus, ayo kita lupakan codename gue). Kalau sudah, gue ingetin lagi. Kalau belon, gue kasih tau

Nah, berhubung gue udah lulus SMP (walau NEM gue jelek setengah mati Photobucket ), sudah sewajarnya gue cari SMA kan. Eh, nggak ding. Gue udah diterima di International School di Malang. Swasta? Jelas. Lah teros kenapa? Gue SD swasta juga nggak ada masalah Photobucket (sewot ceritanya)

Berhubung gue sama sekali kagak tau itu sekolah kayak apa (cuma pernah liat brosur sama webnya doang), gue jadi nggak ngerti apa - apa aja yang dibawa . Waktu tanya ke nyokap, beliau langsung kasih list yang notabene udah serangkap sama brosur tapi waktu itu 'disita' nyokap. Gue baca listnya dan......Oh My God. Ini semua harus dibawa? seriusan sampai buku bukunya juga ada di list itu Photobucket . Sialan....

Jadi gue menghabiskan sisa liburan gue dengan nyari ntu barang barang yang ada di list (sampai sepatu sepatunya juga ada di list). Untungnya sih ada form pembelian barang di ntu list jadi barang barang yang gue kagak nemu a.k.a gue malas nyari, gue tulis di form Photobucket

Nah teros, gue baru sadar kalau ternyata selama di sana HP gue harus dititipin ke kepala asramanya. Reaksi gue? Hahahahahahahahahahahahahahahahaseriusan?!!? Photobucket Jadi cuma boleh dipakai kalau bokap nyokap telpon atau kalau gue mau telpon bokap nyokap. Sebenernya sih nggak terlalu masalah karena laptop bisa dipake bebas & internet nya juga disana.. Tapi kok gue ada bad feeling gitu ya? (gue kan nggak suka kalau barang gue disimpen orang lain)

Satu hal yang menghibur adalah seragamnya keren dan ekskulnya banyak terus keren. Yang bikin bete, ekskul yang gue ingin ikutin : Entrepreneur sama Event Organizer ternyata cuma boleh diikuti sama anak SMP. Sialan, gue kan juga mau ikut Entrepreneur biar keren gitu nanti kalau lulus SMA bisa bisnis haha Photobucket

Huru - hara yang lebih parah bukan ada pada gue. Tapi pada nyokap gue. Dari kemarin waktu belanja, nyokap udah ngerecokin gue soal kue kue yang harus gue bawa. Alhasil gue 'dipaksa' beli kue sebejibun yang gue bahkan kagak yakin kalau bakal habis (kenapa? yakan gue disana cuma 3 minggu. Terus kan ada libur puasa hohoho). Tapi berhubung kue yang dibeli itu kesukaan gue semua, jadi gue nggak protes. Jarang - jarang kan nyokap ngebolehin gue beli kue sebanyak itu

Terus, yang bikin tambah kacau itu masalah tas, koper, baju, sendal, sepatu. Gue udah ngerencanain buat bawa satu koper gede itu. Sekalian. Biar gue nggak usah bawa bawa kardus tambahan (sumpahan itu nggak bakal keliatan kece deh kalau gue bawa bawa kardus). Eh Nyokap malah bilang bawa koper yang sedang ditambah satu tas eiger yang gede-tapi-bisa-dilipet-jadi-sekecil-dompet. Alasannya biar waktu gue libur lebaran gue nggak usah bawa koper gede. Yaelah, gue malah ngerencanain waktu libur lebaran nanti gue bawa diri aja. Buat apa bawa barang? Kan di rumah ada

Oke, gitu deh. Huru hara persiapan gue buat sekolah baru (kok gue jadi ngerasa capek ya padahal gue cuma nyeritain aja). Kalian sudah keterima belon? Semoga keterima di sekolah impian masing - masing ya. Good luck

Sekiaaaaaannnnn,
Photobucket